tag:blogger.com,1999:blog-13367797769212154492024-03-06T09:46:06.985+07:00Little KeyAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.comBlogger21125tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-18168850453681041082014-01-27T15:32:00.001+07:002014-01-27T15:32:43.200+07:00Henny Siswanti di Jualo.com<a href="http://www.jualo.com/id/sellers/henny-siswanti">Henny Siswanti di Jualo.com</a>: Henny Siswanti adalah pengguna layanan jual beli Jualo.com.
Jualo.com adalah pusat jual beli online termudah dan tercepat di Indonesia.<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-86066750231547056972013-09-03T09:00:00.000+07:002013-09-03T09:00:01.671+07:00Tips Bermain Dengan Bayi Usia 6-9 Bulan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhMSCQrd9_SjbZOmlRJcu3yfa4Sm7kdZ9nkyCGujvcKIxM78q8ViR3trmXl1rL3Sb5ExeZR1d1IyMqO1HOrPWDIGYMGmZl4iOwcPHBZUvagJRcBGoJ4cG51r77pgQUTHC4_F3qOSKvh3U/s1600/14-01-11_1707.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhMSCQrd9_SjbZOmlRJcu3yfa4Sm7kdZ9nkyCGujvcKIxM78q8ViR3trmXl1rL3Sb5ExeZR1d1IyMqO1HOrPWDIGYMGmZl4iOwcPHBZUvagJRcBGoJ4cG51r77pgQUTHC4_F3qOSKvh3U/s1600/14-01-11_1707.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bayi anda berulang kali melempar bola yang diberikan
kepadanya, anda mungkin berpikir bayi anda tidak menyukai bola tersebut tetapi
saat anda tidak mengambilnya kembali ia menjadi “marah” yang ditunjukan dengan cara menangis...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Sebenarnya, apa yang di inginkan bayi Anda?</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aktivitas sederhana seperti diatas mungkin membuat Anda
berpikir tidak ada gunanya dan membuang-buang waktu saja. Namun hal sederhana seperti
itulah kegiatan bermain bagi bayi. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara
terbaik baginya untuk mencari tahu bagaimana dan mengapa.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Melalui pengalaman dengan peralatan bermain dan objek lain,
bayi akan memperoleh keterampilan sosial dan fisik. Terlihat sederhana tetapi
melalui bermain ia akan mulai menjalani peran untuk menjadi pemikir yang
kompeten kata Anette Karniloff-Smith, (<i>Medical Research Council di <st1:city w:st="on">London</st1:city></i>).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Aktivitas melempar bola atau benda lain yang umumnya muncul
pada usia 9 bulan merupakan latihan menggenggam benda dengan cara yang
berbeda-beda. Seperti keterampilan lain, saat bayi kita mampu dan senang
melakukannya, ia akan mengulanginya lagi dan lagi. Melalui aktivitas ini anak
juga menemukan hal-hal baru dan objek yang berbeda-beda (gerakan dan suara yang
ditimbulkan). Jadi bagi bayi, melemparkan benda juga merupakan pelajaran
mengenai sifat-sifat benda.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Contoh aktivitas sederhana yang lain adalah menyembunyikan
sesuatu benda dari pandangannya. Sebenarnya, bayi anda sudah punya minat tinggi
saat usianya lebih muda, ketika anda menutup atau memindahkan mainan dari
pandangannya kemudian ia mencari benda-benda tersebut. Hal seperti inilah yang
memperlihatkan mulainya bayi anda mengerti konsep ketepatan objek.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengingat kesenangan yang diperoleh anak saat bermain sangat
besar, orangtua perlu memberikan kesempatan yang besar pula pada anaknya untuk
bermain. Alangkah baiknya orangtua menghindari sikap terlalu mengatur anaknya dalam
bermain. Yang terpenting adalah orangtua menyediakan kesempatan, selalu waspada akan
keamanan dan keselamatan anak, lalu membiarkan anak bermain dengan bebas.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Semoga dunia akan terasa semakin indah saat orang tua memutuskan lebih meluangkan waktu bagi anak-anaknya untuk bermain bersama ..</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-73522184548033800802013-09-02T10:00:00.000+07:002013-09-02T10:00:07.048+07:00Apa sih Omega 3, Omega 6, DHA, EPA itu ?<div class="MsoNormal">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-v2Tcg8ohWz4/Ug5QElQt69I/AAAAAAAAAI0/R7h4JWWVVkw/s1600/Ikan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="178" src="http://2.bp.blogspot.com/-v2Tcg8ohWz4/Ug5QElQt69I/AAAAAAAAAI0/R7h4JWWVVkw/s200/Ikan.jpg" width="200" /></a>Mungkin anda sudah sering mendengar ataupun melihat iklan
susu yang selalu menggembar-gemborkan produknya yang mengandung zat-zat Omega
3, DHA, EPA dan Spingomielin yang dapat membantu kecerdasan anak. Sebetulnya
apa sih zat itu ?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Otak bayi sangat membutuhkan lemak, tetapi bukan sembarang
lemak. Dari segi mutu, asam lemak dokosaheksanoat (DHA) di dapat pada susu yang
merupakan kebutuhan utama mereka. DHA ini berperan penting bagi perkembangan
sel saraf otak, membentuk struktur jaringan otak dan jaringan pembungkus saraf
agar berkembang secara optimal.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><i>Apakah sebenarnya Omega 3 & Omega 6 ?</i></span></div>
<div class="MsoNormal">
Tubuh sangat membutuhkan asam lemak esensial yang merupakan
bagian dari lemak tak jenuh ganda rantai panjang. Karena tubuh tidak dapat
memproduksinya sendiri, maka asam lemak ini di dapat dari makanan.</div>
<div class="MsoNormal">
Asam lemak esensial yang dibutuhkan oleh tubuh ini ada dua
jenis, yaitu Asam Lemak Linolenat (Omega 3) dan Asam Lemak Linoleat (Omega 6).</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dan Omega 3 ada tiga jenis :</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li>Asam Alfa
Linolenat (ALA atau LNA), yang banyak terdapat pada sayuran hijau, kedelai, dan
minyak sayur tertentu.</li>
<li>Asam
Eikosapentaenoat (EPA) *</li>
<li>Asam
Dokosaheksanoat (DHA) *</li>
</ol>
• kedua jenis
asam lemak ini berasal dari ALA yang juga terdapat pada ikan<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxWjq2G6szPDD72DHZ9GZkcWkfR-RhOV8cc31LyyVKu70UJDu3yGHQ4ejhdIQkjU1a6tf5Rk2MLDamzqpU0FVaJkHD1xvBmpIA2imX-2lmKQfOSSXajlOzrkWWtkaOhvt4LBXrGKdpg3o/s1600/Omega+3_1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxWjq2G6szPDD72DHZ9GZkcWkfR-RhOV8cc31LyyVKu70UJDu3yGHQ4ejhdIQkjU1a6tf5Rk2MLDamzqpU0FVaJkHD1xvBmpIA2imX-2lmKQfOSSXajlOzrkWWtkaOhvt4LBXrGKdpg3o/s1600/Omega+3_1.jpg" /></a></div>
<br />
Sedangkan Omega 6 juga ada beberapa jenis, salah satunya
adalah Asam Arakidonat (AA) yang terdapat pada protein hewani seperti daging
sapi, ayam, jerohan, dan kuning telor. Juga pada margarin, <i>shortening</i>, lemak yang di hidrogenasi.<br />
<div class="MsoNormal">
Bila diperhatikan, zat AA ini banyak terdapat pada bahan
makanan yang oleh para ahli gizi perlu diwaspadai jumlah konsumsinya. Karena
bila terlalu banyak di konsumsi akan mengganggu kesehatan, khususnya jantung
dan pembuluh darah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-OCFaxe4Wchg/Ug5OoTuktqI/AAAAAAAAAIk/Azd9hooNIl4/s1600/Omega+3_2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="http://4.bp.blogspot.com/-OCFaxe4Wchg/Ug5OoTuktqI/AAAAAAAAAIk/Azd9hooNIl4/s320/Omega+3_2.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Peringatan !<br />
<ul style="margin-top: 0cm;" type="disc">
<li class="MsoNormal">Para
ahli gizi mengingatkan apabila mengkonsumsi bahan makanan yang kaya asam
lemak esensial, seperti Omega 3 dan Omega 6 harus seimbang dengan zat gizi
lain yang bersifat Antioksidan (seperti sayur dan buah).</li>
<li class="MsoNormal">Zat
yang terdapat pada asam lemak esensial mudah rusak dalam proses pemasakan.
Sebut saja zat Omega 3 mudah rusak dalam proses penggorengan, sehingga di
usulkan bahan makanan tersebut di kukus saja.</li>
</ul>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i>Semoga info ini
bermanfaat … </i> <span style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-13545942338114455792013-09-01T10:00:00.000+07:002013-09-01T10:00:03.513+07:00Penyakit Yang Umum Menyerang Anak-Anak (part 2)<i>continued reading</i> ...<br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Tifus</span></div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri <i>Salmonella Typhi</i> dan <i>Salmonella Paratyphi</i>. Bakteri ini apabila masuk ke dalam tubuh akan “senang untuk bersarang” pada usus halus dan apabila tidak dilakukan perawatan segera maka akan menyerang ke organ tubuh yang lain, termasuk otak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<div class="MsoNormal">
Pada minggu pertama gejala penyakit ini sering kali masih belum tampak spesifik, lebih mirip influenza, yaitu :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Demam dan menurunnya keinginan untuk makan</li>
<li class="MsoNormal">Sakit kepala</li>
<li class="MsoNormal">Mual / Muntah</li>
<li class="MsoNormal">Terkadang Diare</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Memasuki minggu berikutnya, gejala akan semakin nyata dengan ciri-cir :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Suhu tubuh anak semakin naik, sering mengigau (pada sore atau malam), kemudia suhu tubuh turun kembali. Namun pada kondisi semakin lanjut, demam tinggi berlangsung sepanjang hari.</li>
<li class="MsoNormal">Lidah tertutup selaput putih kotor</li>
<li class="MsoNormal">Nyeri pada perut</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Istirahat total</li>
<li class="MsoNormal">Memberi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan proses penyembuhan</li>
<li class="MsoNormal">Makan makanan yang lunak dan tidak merangsang</li>
<li class="MsoNormal">Untuk memastikan diagnosisnya, dokter umumnya meminta penderita melakukan pemeriksaan darah.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hasil pemeriksaan darah pada awal gejala (1-2 hari sejak mengalami demam) seringkali belum menunjukkan penderita terkena tifus. Indikasi kuat baru bisa terlihat setelah 1 minggu.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;">
Hasil laboratorium yang menunjukkan widal positif belum tentu juga merupakan indikasi/suspect penderita tifus. Tetapi bila hasil laboratorium kadar sel darah putihnya berada di bawah normal, ini menjadi indikasi/suspect penderita terkena penyakit tifus. Selain itu, tentunya dokter akan selalu memperhatikan dan melakukan analisa atas gejala klinis yang mengikutinya.</div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Perawatan dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah sambil memberikan obat dari dokter untuk mematikan bakteri tersebut. Tetapi apabila kondisi memburuk, penderita perlu tinggal dalam rumah sakit.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Anemia</span></div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit kekurangan hemoglobin (sel darah merah) yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Apabila kekurangan oksigen ini menyerang otak yang memiliki banyak pembuluh darah, maka berdampak menurunkan fungsi otak.</div>
<div class="MsoNormal">
Anemia ada yang berlangsung sementara dan ada yang kronis. Pada anemia kronis dapat mengakibatkan berbagai gangguan pada organ dan sistem tubuh. Anemia yang terjadi sejak bayi dan berlanjut hingga anak berusia sekitar 2 tahun dapat menyebabkan gangguan mental yang sifatnya menetap.</div>
<div class="MsoNormal">
Penyebab anemia bisa karena kekurangan zat besi, cacingan, terdapat parasit atau peradangan di usus, serta gangguan pada sistem produksi hemoglobin itu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Lesu / lemah</li>
<li class="MsoNormal">Pucat</li>
<li class="MsoNormal">Cepat lelah</li>
<li class="MsoNormal">Pusing</li>
<li class="MsoNormal">Pingsan</li>
<li class="MsoNormal">Tidak bernafsu makan</li>
<li class="MsoNormal">Napas terengah-engah</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<div class="MsoNormal">
Bila anemia ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat/vitamin penambah darah dan diperbaiki dengan pola makan yang kaya protein dan zat besi seperti hati, daging sapi, kacang-kacangan dan sayuran hijau.</div>
<div class="MsoNormal">
Apabila mengalami anemia yang disebabkan oleh cacing, maka dokter akan memberikan obat cacing. Sementara, bila disebabkan oleh hal lain, tentunya anda wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Meningitis</span></div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit yang mengakibatkan peradangan pada selaput otak yang disebabkan oleh bakteri, virus, kuman TBC, dan jamur.</div>
<div class="MsoNormal">
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, salah satu penyebabnya adalah lingkungan sekitar yang kurang higienis sehingga memungkinkan anak terkena infeksi.</div>
<div class="MsoNormal">
Apabila terjadi pada bayi yang baru lahir dapat disebabkan karena proses persalinan yang mengarah pada faktor infeksi. Misalnya, ketuban pecah sebelum waktunya atau ibunya mengalami demam tinggi.</div>
<div class="MsoNormal">
Faktor lain, bisa juga tertular oleh kuman dari orangtuanya yang sedang mengalami radang tenggorokan sementara daya tahan tubuh bayi masih rendah.</div>
<div class="MsoNormal">
Komplikasi meningitis bisa sampai ke jaringan otak yang akan meningkatkan tekanan pada otak sehingga anak menjadi hilang kesadaran dan kejang. Dan anak juga bisa menderita Hidrosefalus penyakit meningitis ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Demam</li>
<li class="MsoNormal">Leher kaku</li>
<li class="MsoNormal">Sakit kepala</li>
<li class="MsoNormal">Kejang</li>
<li class="MsoNormal">Kesadaran menurun</li>
<li class="MsoNormal">Menangis terus menerus</li>
<li class="MsoNormal">Muntah</li>
<li class="MsoNormal">Gelisah</li>
<li class="MsoNormal">Pendiam</li>
<li class="MsoNormal">Sering mengantuk</li>
<li class="MsoNormal">Tidak tahan terhadap cahaya</li>
<li class="MsoNormal">Tidak mau makan ataupun minum susu</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perawatan ;</div>
<div class="MsoNormal">
Segera bawa anak anda ke dokter !</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap awal, anak yang menderita meningitis akan diberi antibiotik oleh dokter. Namun dalam pengobatannya harus tuntas demi mencegah hal-hal yang lebih fatal.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Ensefalitis</span></div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit peradangan yang menyerang jaringan otak.</div>
<div class="MsoNormal">
Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri dan lain-lain. Peradangan ini kerap mengikuti penyakit-penyakit lain seperti cacar, gondongan, campak maupun TBC.</div>
<div class="MsoNormal">
Selain dapat mengakibatkan cacat pendengaran, penyakit ensefalitis ini juga bisa menyebabkan cacat penglihatan, lumpuh, gangguan kecerdasan, emosi dan tingkah laku hingga kondisi yang paling fatal adalah kematian.</div>
<div class="MsoNormal">
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak usia 2 bulan hingga 2 tahun, tetapi bukan berarti tidak bisa menyerang anak yang usianya lebih dari itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Demam</li>
<li class="MsoNormal">Kejang</li>
<li class="MsoNormal">Sakit kepala</li>
<li class="MsoNormal">Mual muntah</li>
<li class="MsoNormal">Tidak mau makan dan minum susu</li>
<li class="MsoNormal">Sering Menangis / Rewel</li>
<li class="MsoNormal">Kesadaran menurun dan pada tahap lanjut penderita mengalami koma</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Bila anak mengalami demam tinggi (panas) selama lebih dari 2 hari dan kondisi anak dirasa semakin memburuk, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan (diagnosa) dan penanganan yang serius secara intensif.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-29596037533963873062013-08-31T10:00:00.000+07:002013-08-31T10:00:04.458+07:00Penyakit Yang Umum Menyerang Anak-Anak (part 1)<div class="MsoNormal">
Ketika anak sakit walaupun ringan janganlah dianggap remeh.
Bila terjadi tanda-tanda terserang oleh virus ataupun bakteri sebaiknya segera
ditangani dengan baik oleh dokter.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Penulisan berikut adalah sejumlah penyakit anak yang perlu
diwaspadai.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Demam Tinggi</span></div>
<div class="MsoNormal">
Naiknya suhu tubuh bukan suatu penyakit tetapi hanya sebuah
gejala pertanda ada yang tidak beres dalam tubuh anak. Apabila demam mencapai
40ºC bila tidak diatasi dengan baik akan merusak otak anak. Karena itu
bila anak mulai demam (suhu tubuh diatas normal), berikan obat penurun panas.
Tetapi apabila dalam 2 hari demamnya tidak hilang dan suhu tubuhnya cenderung
naik (tetap tinggi), Segera ke Dokter !</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perawatan di rumah :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Minta
anak untuk banyak istirahat/tidur</li>
<li class="MsoNormal">Dikompres
dengan air dingin (cold fever)</li>
<li class="MsoNormal">Beri
banyak minum secara bertahap</li>
<li class="MsoNormal">Gunakan
baju tipis dan jangan diberi selimut tebal</li>
<li class="MsoNormal">Amati
perilaku/perubahan anak agar dapat segera bertindak apabila kondisi
memburuk</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Pada anak tertentu, panas tinggi seorang anak dapat menyebabkan
terjadinya Kejang Demam. Bila ini terjadi, pasokan oksigen ke otak menjadi
berkurang dan dapat berakibat terganggunya daya pikir karena otak sangat
sensitif terhadap suplai oksigen sehingga, sedikit saja suplai terganggu maka
fungsi otak akan terganggu, termasuk fungsi intelektualnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Alergi</span></div>
<div class="MsoNormal">
Alergi merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan
tubuh terhadap zat/benda tertentu. Bisa dari debu, bulu binatang, serbuk sari,
ataupun bahan makanan yang mengandung pengawet, zat pewarna dan bumbu penyedap
rasa, etc.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pada anak-anak tertentu bisa saja tidak bereaksi, tetapi
pada penderita alergi akan mengalami gejala sebagai berikut:</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Mata
gatal</li>
<li class="MsoNormal">Bersin-bersin</li>
<li class="MsoNormal">Pilek
dengan lendir yang encer</li>
<li class="MsoNormal">Batuk</li>
<li class="MsoNormal">Sesak
Nafas (asma)</li>
<li class="MsoNormal">Diare</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Alergi yang menyebabkan tubuh memproduksi histamin secara
berlebihan dapat mengganggu kinerja otak yang berakibat:</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Gerakan
anak menjadi tidak terkontrol (tidak bisa diam).</li>
<li class="MsoNormal">Kurang
konsentrasi.</li>
<li class="MsoNormal">Emosinya
terganggu sehingga mudah marah.</li>
<li class="MsoNormal">Terlambat
bicara.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<div class="MsoNormal">
Usahakan mengetahui penyebab alergi anak tersebut. Apabila
sudah diketahui, hindari penyebabnya. Berkonsultasilah dengan dokter untuk
mencegah dan mengatasi alergi tersebut.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Epilepsi</span></div>
<div class="MsoNormal">
Adalah suatu kelainan pada saraf di pusat otak akibat
terjadinya kelebihan <i>muatan listrik</i>
secara tiba-tiba pada sel-sel saraf otak. Perlu diketahui, sel-sel otak
berkomunikasi satu sama lain melalui <i>sinyal-sinyal
listrik</i>. Bila suatu ketika secara tiba-tiba kelebihan muatan, maka
komunikasi ini terhenti dan berdampak pada penurunan daya pikir.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Hilang
kesadaran (lama waktu bervariasi)</li>
<li class="MsoNormal">Gangguan
gerak, penglihatan, pendengaran dan perasaan</li>
<li class="MsoNormal">Gangguan
fungsi mental</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<div class="MsoNormal">
Segera bawa ke dokter yang akan memberikan obat untuk
mengatasi kejang. Melakukan instruksi dokter. Umumnya untuk diagnosis penderita
akan diminta melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan lainnya seperti <i>Electroencephalogram (EEG), CT Scan, ataupun
Magnetic Resonance Imaging (MRI).</i></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Amandel</span></div>
<div class="MsoNormal">
Setiap anak memiliki amandel yang lokasinya ada di rongga
mulut bagian belakang. Amandel merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh.
Karena posisinya yang berada di bagian paling “depan” sebelum kuman-kuman masuk
ke dalam tubuh melalui mulut maka seringkali amandel membesar karena infeksi.</div>
<div class="MsoNormal">
Amandel yang membesar akan membuat anak malas untuk makan
karena merasa sakit saat menelan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Radang
tenggorokan</li>
<li class="MsoNormal">Bengkak
pada leher (dua sisi)</li>
<li class="MsoNormal">Demam</li>
<li class="MsoNormal">Keinginan
untuk makan berkurang</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<div class="MsoNormal">
Saat amandel membengkak biasanya disertai demam, sebaiknya
diberi obat penurun demam. Umumnya dokter juga akan memberikan obat antibiotik
apabila amandel terus membengkak dan demam yang tidak mereda (terjadi infeksi).
Dokter akan selalu berusaha mengobati amandel yang meradang, namun apabila
amandel kerap meradang dan sudah sampai tahap mengganggu, mungkin melakukan
operasi amandel adalah langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh dokter.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Tifus</span></div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit infeksi akut yang sangat menular.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri <i>Salmonella
Typhi</i> dan <i>Salmonella Paratyphi</i>.
Bakteri ini apabila masuk ke dalam tubuh akan “senang untuk bersarang” pada
usus halus dan apabila tidak dilakukan perawatan segera maka akan menyerang ke
organ tubuh yang lain, termasuk otak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<div class="MsoNormal">
Pada minggu pertama gejala penyakit ini sering kali masih
belum tampak spesifik, lebih mirip influenza, yaitu :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Demam
dan menurunnya keinginan untuk makan</li>
<li class="MsoNormal">Sakit
kepala</li>
<li class="MsoNormal">Mual
/ Muntah</li>
<li class="MsoNormal">Terkadang
Diare</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Memasuki minggu berikutnya, gejala akan semakin nyata dengan
ciri-cir :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Suhu
tubuh anak semakin naik, sering mengigau (pada sore atau malam), kemudia
suhu tubuh turun kembali. Namun pada kondisi semakin lanjut, demam tinggi
berlangsung sepanjang hari.</li>
<li class="MsoNormal">Lidah
tertutup selaput putih kotor</li>
<li class="MsoNormal">Nyeri
pada perut</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Istirahat
total</li>
<li class="MsoNormal">Memberi
makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan proses penyembuhan</li>
<li class="MsoNormal">Makan
makanan yang lunak dan tidak merangsang</li>
<li class="MsoNormal">Untuk
memastikan diagnosisnya, dokter umumnya meminta penderita melakukan
pemeriksaan darah.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt;">
Hasil pemeriksaan darah pada awal
gejala (1-2 hari sejak mengalami demam) seringkali belum menunjukkan penderita
terkena tifus. Indikasi kuat baru bisa terlihat setelah 1 minggu.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36.0pt;">
Hasil laboratorium yang
menunjukkan widal positif belum tentu juga merupakan indikasi/suspect penderita
tifus. Tetapi bila hasil laboratorium kadar sel darah putihnya berada di bawah normal,
ini menjadi indikasi/suspect penderita terkena penyakit tifus. Selain itu,
tentunya dokter akan selalu memperhatikan dan melakukan analisa atas gejala
klinis yang mengikutinya.</div>
<ol start="5" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Perawatan
dapat dilakukan dengan beristirahat di rumah sambil memberikan obat dari
dokter untuk mematikan bakteri tersebut. Tetapi apabila kondisi memburuk,
penderita perlu tinggal dalam rumah sakit.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;">Anemia</span></div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit kekurangan hemoglobin (sel darah merah)
yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Apabila kekurangan
oksigen ini menyerang otak yang memiliki banyak pembuluh darah, maka berdampak
menurunkan fungsi otak.</div>
<div class="MsoNormal">
Anemia ada yang berlangsung sementara dan ada yang kronis.
Pada anemia kronis dapat mengakibatkan berbagai gangguan pada organ dan sistem
tubuh. Anemia yang terjadi sejak bayi dan berlanjut hingga anak berusia sekitar
2 tahun dapat menyebabkan gangguan mental yang sifatnya menetap.</div>
<div class="MsoNormal">
Penyebab anemia bisa karena kekurangan zat besi, cacingan,
terdapat parasit atau peradangan di usus, serta gangguan pada sistem produksi
hemoglobin itu sendiri.</div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">lesu
/ lemah</li>
<li class="MsoNormal">Pucat</li>
<li class="MsoNormal">Cepat
lelah</li>
<li class="MsoNormal">Pusing</li>
<li class="MsoNormal">Pingsan</li>
<li class="MsoNormal">Tidak
bernafsu makan</li>
<li class="MsoNormal">Napas
terengah-engah</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<div class="MsoNormal">
Bila anemia ringan dapat diatasi dengan mengkonsumsi
obat/vitamin penambah darah dan diperbaiki dengan pola makan yang kaya protein
dan zat besi seperti hati, daging sapi, kacang-kacangan dan sayuran hijau.</div>
<div class="MsoNormal">
Apabila mengalami anemia yang disebabkan oleh cacing, maka
dokter akan memberikan obat cacing. Sementara, bila disebabkan oleh hal lain,
tentunya anda wajib berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan
pengobatan yang terbaik.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Meningitis</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit yang mengakibatkan peradangan pada
selaput otak yang disebabkan oleh bakteri, virus, kuman TBC, dan jamur.</div>
<div class="MsoNormal">
Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang berusia di
bawah 5 tahun, salah satu penyebabnya adalah lingkungan sekitar yang kurang
higienis sehingga memungkinkan anak terkena infeksi.</div>
<div class="MsoNormal">
Apabila terjadi pada bayi yang baru lahir dapat disebabkan
karena proses persalinan yang mengarah pada faktor infeksi. Misalnya, ketuban
pecah sebelum waktunya atau ibunya mengalami demam tinggi. </div>
<div class="MsoNormal">
Faktor lain, bisa juga tertular oleh kuman dari orangtuanya
yang sedang mengalami radang tenggorokan sementara daya tahan tubuh bayi masih
rendah.</div>
<div class="MsoNormal">
Komplikasi meningitis bisa sampai ke jaringan otak yang akan
meningkatkan tekanan pada otak sehingga anak menjadi hilang kesadaran dan
kejang. Dan anak juga bisa menderita Hidrosefalus penyakit meningitis ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Demam</li>
<li class="MsoNormal">Leher
kaku</li>
<li class="MsoNormal">Sakit
kepala</li>
<li class="MsoNormal">Kejang</li>
<li class="MsoNormal">Kesadaran
menurun</li>
<li class="MsoNormal">Menangis
terus menerus</li>
<li class="MsoNormal">Muntah</li>
<li class="MsoNormal">Gelisah</li>
<li class="MsoNormal">Pendiam</li>
<li class="MsoNormal">Sering
mengantuk</li>
<li class="MsoNormal">Tidak
tahan terhadap cahaya</li>
<li class="MsoNormal">Tidak
mau makan ataupun minum susu</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perawatan ;</div>
<div class="MsoNormal">
Segera bawa anak anda ke dokter !</div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap awal, anak yang menderita meningitis akan diberi
antibiotik oleh dokter. Namun dalam pengobatannya harus tuntas demi mencegah
hal-hal yang lebih fatal.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ensefalitis</div>
<div class="MsoNormal">
Merupakan penyakit peradangan yang menyerang jaringan otak.</div>
<div class="MsoNormal">
Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri dan
lain-lain. Peradangan ini kerap mengikuti penyakit-penyakit lain seperti cacar,
gondongan, campak maupun TBC.</div>
<div class="MsoNormal">
Selain dapat mengakibatkan cacat pendengaran, penyakit
ensefalitis ini juga bisa menyebabkan cacat penglihatan, lumpuh, gangguan
kecerdasan, emosi dan tingkah laku hingga kondisi yang paling fatal adalah
kematian.</div>
<div class="MsoNormal">
Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak usia 2 bulan
hingga 2 tahun, tetapi bukan berarti tidak bisa menyerang anak yang usianya
lebih dari itu.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Gejala :</div>
<ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1">
<li class="MsoNormal">Demam</li>
<li class="MsoNormal">Kejang</li>
<li class="MsoNormal">Sakit
kepala</li>
<li class="MsoNormal">Mual
muntah</li>
<li class="MsoNormal">Tidak
mau makan dan minum susu</li>
<li class="MsoNormal">Sering
Menangis / Rewel</li>
<li class="MsoNormal">Kesadaran
menurun dan pada tahap lanjut penderita mengalami koma</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perawatan :</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Bila anak mengalami demam tinggi (panas) selama lebih dari 2
hari dan kondisi anak dirasa semakin memburuk, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan
pemeriksaan (diagnosa) dan penanganan yang serius secara intensif.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-41486542823266837092013-08-30T10:00:00.000+07:002013-08-30T10:00:02.043+07:00Perceraian VS Kesiapan Mental Anak-Anak<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>“Ibu..kenapa kita sekarang tinggal bersama Nenek?</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Ibu, Ayah mana ?</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Kenapa tidak bersama kita lagi ?</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Ibu, aku mau sama ayah ... “</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Membaca sepenggal percakapan diatas tentu kita sudah bisa
membayangkan apa yang mungkin terjadi pada keluarga itu, perceraian !</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika perceraian terjadi merupakan masa yang sangat kritis
bagi psikis seorang anak, terutama menyangkut hubungannya terhadap orangtua
yang kurang harmonis dan sudah tidak tinggal bersama. Berbagai pertanyaan dan
perasaan berkecamuk pada hati seorang anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada masa ini anak juga harus mulai beradaptasi dengan
perubahan hidupnya yang baru. Hal-hal yang biasa dirasakan oleh seorang anak
ketika orangtuanya bercerai adalah insecurity, tidak diinginkan atau ditolak
oleh orangtuanya yang pergi, sedih dan kesepian, merasa sangat kehilangan,
marah dan merasa bersalah hingga menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab
orangtuanya bercerai.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perasaan tersebut diatas oleh anak dapat termanifestasi
dalam bermacam sifat dan perilakunya di masa depan. Menjadi agresif dengan suka
marah dan menjadi kasar, atau menjadi seorang anak yang pendiam, tidak ceria
dan tidak suka bergaul hingga pada tahap sulit berkonsentrasi karena sering
berkhayal berharap orangtuanya akan bersatu kembali.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Proses adaptasi pada umumnya membutuhkan waktu. Pada awalnya
anak akan sulit menerima kenyataan bahwa orangtuanya tidak lagi bersama. Meski
banyak anak yang dapat beradaptasi dengan baik, tetapi banyak juga yang tetap
bermasalah bahkan setelah bertahun-tahun terjadinya perceraian.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perceraian sebuah keluarga seringkali berakhir menyakitkan
bagi pihak yang terlibat, termasuk di dalamnya adalah anak-anak. Dan perceraian
juga dapat menimbulkan stress dan trauma untuk memulai hubungan baru. Menurut
penelitian (Holmes dan Rahe), perceraian adalah penyebab stress kedua paling
tinggi, setelah kematian pasangan hidup.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Kesiapan Anak Menghadapi Perceraian.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada umumnya orangtua yang bercerai akan lebih siap
menghadapi perceraian tersebut dibandingkan dengan anak-anak mereka. Hal
tersebut karena sebelum mereka bercerai biasanya didahului proses berpikir dan
pertimbangan yang panjang, sehingga sudah ada suatu persiapan mental dan fisik
untuk menghadapinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tetapi tidak demikian halnya dengan anak-anak. Mereka dengan
tiba-tiba saja harus menerima keputusan yang telah dibuat oleh orangtuanya
tanpa sebelumnya punya ide atau bayangan bahwa hidup mereka akan berubah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masalah yang mereka tahu sebelumnya mungkin hanyalah
orangtuanya sering bertikai, bahkan mungkin ada anak yang tidak pernah melihat
orangtuanya bertikai karena kedua orangtuanya sangat rapi menutupi permasalahan
yang ada agar anak-anaknya tidak merasa takut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kadangkala, perceraian adalah satu-satunya jalan bagi
orangtua untuk dapat terus menjalani kehidupan sesuai yang mereka inginkan.
Namun apapun alasannya, perceraian selalu menimbulkan akibat buruk pada
anak-anak, meskipun dalam kasus tertentu perceraian dianggap merupakan
alternatif terbaik daripada membiarkan anak-anak berada dalam kehidupan
keluarga (pernikahan) yang buruk.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika memang perceraian merupakan satu-satunya jalan dan
tidak dapat dihindarkan maka pikirkanlah apa yang harus orangtua lakukan untuk
mengurangi dampak negatif pada jiwa dan perkembangan psikis seorang anak akibat
perceraian tersebut. Dengan kata lain, siapkan anak-anak untuk dapat
beradaptasi dengan cepat atas perubahan hidupnya yang akan terjadi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>“… Pertengkaran dalam sebuah keluarga, apapun alasan dan
bentuknya,</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>akan membuat anak-anak merasa ketakutan … “</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Orangtua</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berhasil atau tidak, seorang anak beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan hidupnya ditentukan oleh dirinya sendiri. Bagaimana
pendapatnya tentang perceraian dan melihat cara orangtuanya menghadapi
perceraian.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagi orangtua yang bercerai mungkin akan sulit melakukan
intervensi pada anak karena hal tersebut tergantung pada sifat anak. Tetapi
sebagai orangtua sebaiknya membantu anak untuk berpandangan baik terhadap
perceraian, mungkin dengan jalan menjaga komunikasi dan hubungan yang baik
dengan mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Berikut adalah beberapa saran bagi orangtua agar anaknya
bisa cepat beradaptasi pada perubahan hidupnya (<i>jika perceraian terpaksa
dilakukan</i>) :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Saat
perceraian sudah menjadi rencana orangtua, segera memberitahu anak bahwa akan
terjadi perubahan dalam hidupnya. Katakan bahwa mereka tidak lagi tinggal
bersama ayah atau ibunya.</li>
<li>Sebelum
berpisah ajaklah anak-anak melihat tempat tinggal barunya (jika harus pindah)</li>
<li>Usahakan
kegiatan rutin sehari-hari pada anak tidak berubah, seperti mengantar ke
sekolah atau mengajak anak-anak pergi bermain di saat akhir pekan.</li>
<li>Jelaskan
pada anak bahwa perceraian bukan kesalahan anak. Dan jelaskan juga pada mereka
tentang perceraian tersebut dengan bahasa yang sederhana. Penjelasan ini
mungkin perlu diulang ketika anak beranjak semakin dewasa.</li>
<li>Yakinkan
pada anak-anak bahwa dirinya selalu diingat, dicintai dan selalu ada di hati
masing-masing orangtuanya.</li>
<li>Kedua
orangtua merancang pertemuan yang rutin, pasti dan konsisten hingga anak sudah
dapat beradaptasi. Tetaplah mengasuh anak bersama-sama dengan mengesampingkan
perselisihan.</li>
<li>Memperkenankan
anak untuk mengekspresikan emosinya. Berilah respon terhadap emosi anak
tersebut dengan kasih sayang. Anak mungkin bingung dan bertanya, jawablah
pertanyaannya dengan jawaban-jawaban yang sederhana secara baik dan sabar.</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari sedikit saran diatas terlihat jelas betapa pentingnya
kerjasama dan keberadaan orangtua bagi seorang anak. Dan saran diatas bukanlah
hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika perceraian dimulai dan diakhiri
dengan pertikaian dan kebencian satu sama lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Keinginan untuk menarik anak ke
salah satu pihak dan menentang pihak yang lain akan sangat menonjol pada model
perceraian tersebut. Sungguh individu yang egois yang hanya memikirkan diri
sendiri dan tidak memikirkan kesejahteraan serta masa depan anak-anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika memang perceraian tidak terhindarkan, maka sebaiknya
membuat perceraian tersebut menjadi perceraian yang tidak terlalu merugikan
anak-anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>“ … Anak-anak membutuhkan cinta dan kasih dari kedua
orangtuanya ...</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>selalu menginginkan kedua orangtuanya menjadi bagian dalam kehidupan
mereka ...”</i></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagi Anda orangtua yang sedang dalam proses perceraian atau
telah bercerai, cobalah untuk selalu memikirkan nasib dan masa depan anak-anak anda ... agar anak anda tidak menjadi anak yang terlantar hanya karena ego anda masing-masing.-</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Semoga menjadi renungan bersama</i> ... :' (</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-51574026718605650692013-08-29T10:00:00.000+07:002013-08-29T10:00:00.569+07:00Cara Membentuk Karakter Anak Sejak Dini<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya mempunyai kepribadian dan karakter yang baik.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karakter adalah sebuah kata yang tidak ada artinya jika tidak dihubungkan dengan manusia.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dari sudut proses terjadinya ada ahli yang mengatakan bahwa karakter manusia itu adalah hereditas, sebagian lain lagi mengatakan lingkungan yang membentuk karakter kepribadian seseorang.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jangan mempersalahkan ataupun membenarkan salah satu pandangan di atas. Yang pasti kedua faktor di atas sangat berperan di dalam pembentukan karakter kepribadian seorang manusia. Tapi yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahwa kebiasaan manusia setiap hari itulah yang akan membentuk karakter seseorang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b id="docs-internal-guid-44d1efa6-87ab-5743-1aa6-6f7a175dbee6" style="font-weight: normal;"><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tulisan berikut ini akan menyajikan beberapa aspek kepribadian manusia yang perlu dibiasakan sejak dini pada anak atau pelajar sehingga dapat membentuk satu kepribadian yang tangguh dan mandiri di waktu yang akan datang.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b style="font-weight: normal;"><br /><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"></span></b></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: large;"><i>1. Responsibility</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Aspek psikologis dari Tanggungjawab ini adalah keberanian menerima tugas, komitmen menjalankan, ketahanan mental selama menjalankan, dan keterbukaan untuk menerima konsekuensi positif dan negatif. Maka seorang yang disebut punya karakter tanggungjawab berarti orang itu memiliki kesediaan untuk menerima, memiliki komitmen untuk menjalankan tugas tersebut sampai tuntas dan mengevaluasi serta menerima hasilnya baik positif maupun negatif.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tanggungjawab seorang anak (pelajar) adalah menerima tugas belajar. Sekali menerima tugas ini ia harus komit untuk menjalankannya hingga tuntas pada akhir tahun pelajarannya. Seorang pelajar harus membiasakan diri untuk selalu belajar. Ia bukan balajar untuk lulus ujian, atau supaya menyenangkan orangtua dan guru, tetapi ia harus belajar untuk hidup. Ia harus membangun suatu kebiasan bertanggungjawab dengan menjalankan setiap tugas yang diberikan kepadanya hingga tuntas dan dievaluasi untuk melihat hasilnya.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Tanggungjawab adalah suatu aspek kepribadian yang perlu dibangun sejak dini, mulai dari hal-hal yang sederhana yang akan menjadi dasar untuk hal yang lebih besar.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-size: large;">2. Self-Respect</span></i></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Penghargaan terhadap diri sendiri mungkin dilihat banyak orang sebagai hal yang lucu. Karena penghargaan biasanya lebih banyak berhubungan dengan relasi dengan orang lain yaitu menghargai orang lain. Bahkan ada yang beranggapan ekstrim bahwa penghargaan terhadap diri adalah bentuk pemujaan diri. Terlepas dari anggapan di atas saya mau mengatakan bahwa penghargaan terhadap diri sendiri adalah dasar untuk menghargai orang lain. Bagaimana anda bisa menghargai orang lain kalau anda tidak menghargai diri sendiri? Penghargaan terhadap diri sendiri berarti berpikir positif, bersikap positif dan menerima diri sendiri sebagaimana adanya. Dengan berpikir positif terhadap diri, orang dapat menemukan potensi dan bakat yang terpendam di dalamnya. Lalu dengan menerima hal-hal positif dan negatif yang ia miliki, maka ia merasa aman dengan dirinya sendiri, dan akhirnya ia dapat tampil dengan penuh percaya diri. Penghargaan terhadap diri sendiri perlu dibangun sejak usia sekolah sehingga dapat menjadi dasar untuk kemajuan tugas-tugas yang akan dipercayakan kepadanya.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-size: large;"><i>3. Doing The Right Thing</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Melakukan hal yang benar merupakan aspek kepribadian yang perlu dibiasakan sejak dini. Kebiasaan baik ini dibentuk dengan latihan. Dan latihan melakukan hal-hal baik ini bisa terjadi di sekolah ataupun di rumah. Latihan di rumah akan didampingi orangtua, sedangkan di sekolah akan didampingi oleh guru. Orangtua dan guru hadir sebagai pendamping sekaligus motivator sehingga anak akan terus bersemangat melakukan hal-hal baik itu. Latihan yang dilakukan berulang kali akan sekaligus membentuk kebiasaan pada anak, dan selanjutnya kebiasaan ini akan menjadi bagian dari kepribadian anak itu sendiri. Seorang pelajar perlu dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang dianggap baik oleh masyarakat sekitar, sehingga dengan demikian kebiasaan ini akan berputar secara otomatis dalam kehidupannya setiap hari.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-size: large;">4. Respecting Others</span></i></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Setiap orang tua dan guru di sekolah ingin supaya anak-anaknya memiliki kebiasaan menghargai orang lain. Sikap ini bukan hanya harapan orang tua dan guru tetapi adalah harapan setiap orang dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika masih tinggal bersama orangtuanya di rumah, anak menjadi seorang raja kecil. Semua permintaannya selalu dipenuhi, semua keinginannya selalu dikabulkan. Tetapi setelah ia masuk sekolah, ia akan bertemu dengan tantangan baru, yaitu teman-temannya yang juga memiliki keinginan dan kemauan sendiri. Di sini anak perlu didampingi untuk mengembangkan sisi penghargaan terhadap temannya yang lain. Ia perlu juga menahan diri, memberi kesempatan kepada teman lain, menerima pendapat dan keinginan teman lain, serta berani untuk menerima kekalahan. Sikap-sikap lain yang perlu dikembangkan untuk mendukung aspek ini adalah kesabaran, menerima orang lain, mendengarkan orang lain, dan mengakui kelebihan orang lain.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-size: large;">5. Preventing Conflicts & Violence</span></i></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Konflik dan kekerasan sering identik dengan kaum muda. Pelajar yang adalah bagian dari kaum muda pun sering terkena pendapat negatif tersebut. Bukan tanpa alasan, kenyataan membuktikan bahwa banyak terjadi perkelahian antar pelajar (pemuda). Kenyataan ini tentu memberi kita satu indikasi bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan karakter orang-orang muda di lingkungan kita ini. Apa itu? Mereka tidak dibekali dengan nilai-nilai kehidupan bersama yang patut diterima dan dihormati bersama. Selain itu oleh tekanan ekonomi dan tantangan hidup metropolitan yang begitu tinggi, menyebabkan mereka kehilangan pegangan hidup dan akhirnya sulit mengendalikan diri menghadapi konflik-konflik tersebut. Upaya membuat preventing terhadap konflik dan kekerasan antar pelajar adalah dengan memberikan beban pekerjaan rumah yang banyak sehingga ia sibuk dan hanya berpikir tentang tugas belajarnya, atau juga dengan memberikan kursus-kursus ketrampilan lain sesuai dengan bakat dan talenta yang dimilikinya. Selain itu anak juga perlu pandai memilih kegiatan yang tidak cenderung pada konflik dan kekerasan.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-size: large;">6. Saying No to Alcohol and Other Drugs</span></i></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Mengatakan No kepada Alkohol dan segala jenis obat bius adalah harapan semua orangtua kepada anaknya. Bahkan bukan hanya para orangtua, tapi sekolah, dan masyarakat pun sangat setuju dengan komitmen di atas. Banyak orangtua selalu cemas dan dengan ketat memantau keberadaan anaknya supaya tidak sampai terjebak ke dalam kebiasan buruk di atas. Gampang mengatakan No kalau kita belum pernah mengalami nikmatnya minuman keras dan obat bius. Tapi adalah sulit kalau kita sudah terjebak dalam kebiasaan minuman keras dan obat tersebut. Banyak orangtua sampai menjual semua harta bendanya untuk memulihkan anaknya yang ketagihan narkoba. Bukan itu saja, tapi kondisi fisik dan psikologis anak itu juga sangat memprihatinkan. Maka para anak perlu diperingatkan untuk tidak mencoba-coba minum atau mengkonsumsi narkoba. Mengapa perlu say No to Alcohol dan other Drugs? Karena untuk menghindari diri dari jebakan kebiasaan buruk yang akan membawa seorang siswa kepada kehancuran kepribadian.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><i><span style="font-size: large;">7. Speaking of Sex</span></i></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Seks adalah bahan yang paling menarik untuk diperbincangkan di antara para remaja mulai dari SD hingga tingkat SMA pada saat ini. Mungkin dari rating pembicaraan antar remaja, topik yang satu ini yang paling banyak dan menarik diperbincangkan. Pendidikan seks perlu dan penting diperhatikan di sekolah-sekolah, karena Sex memiliki dimensi yang sangat luas.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Adanya banyak aspek dan kepentingan yang terkontaminasi di dalam pembicaraan sex itu sendiri. Ada yang memandangnya dari segi bisnis, ada yang melihatnya dari segi pemuasan kebutuhan, ada yang melihatnya dari segi etika-moral. Di sini perlu sekali ada pendidikan sex di sekolah supaya sex itu sendiri ditempatkan tepat pada tempatnya sebagai ciptaan Tuhan, dan dibahas sesuai dengan tujuan penciptaannya.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Revolusi sex dan segala dimensinya telah menyesatkan kaum remaja dan sekaligus menjerumuskan mereka kedalam lingkaran setan pemuasan nafsu belaka. Maka sejak awal anak perlu dibuka matanya untuk melihat sex bukan dari segi bisnis dan pemuasan hasrat sexual tapi terlebh sebagai ciptaan Tuhan yang mulia dan dipergunakan sesuai dengan tujuan penciptaannya.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Karakter adalah wajah kepribadian seorang manusia. Mereka terdiri dari kebiasaan-kebiasaan yang berulang secara tetap pada setiap waktu dan tempat. Kebiasaan-kebiasaan ini tidak terbentuk satu kali jadi. Juga bukan ada sejak lahir, tetapi merupakan suatu kebiasaan yang terbentuk dari waktu ke waktu.</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kebiasaan positif harus dilatih berulang kali hingga nanti tergerak otomatis. Para ahli mengatakan, "</span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><i>Pertama kau harus bisa membentuk kebiasaan, setelah itu kebiasaanmu yang akan membentuk dirimu</i></span><span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">..."</span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><br /></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-family: Arial; font-size: 16px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"Mari kita para orangtua hendaknya membantu dan membentuk kebiasaan baik (positif) anak-anak kita sejak dini, agar kebiasaan itu akan otomatis membentuk anak-anak kita yang pada akhirnya akan membahagiakan kita suatu saat nanti .... "</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-75048906945338608242013-08-28T10:00:00.000+07:002013-08-28T10:00:01.885+07:00Pengobatan Tradisional Indonesia<h3 style="text-align: center;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif; font-size: large;"><i>SEPUTAR ANAK DAN IBU MENYUSUI</i></span></h3>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><i style="background-color: #fce5cd;">Air Beras untuk Anak yang Kurus</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Gunakan beras merah yang masih berbau wangi. Ambilnya dua
genggam, letakkan dalam panci dan diberi dua gelas air, lalu dimasak hingga
airnya sisa satu gelas. Air beras merah ini kemudian dipakai untuk campuran
membuat susu instant.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Cara ini dilakukan secara rutin setiap hari. Jika sekitar
dua atau tiga minggu berat tubuh anak
meningkat maka lakukan hingga berat anak yang anda inginkan tercapai.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i style="background-color: #fce5cd;"><span style="font-size: large;">Susu Asam Buatan Sendiri sebagai Pengganti ASI</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika air susu ibu sudah tidak berproduksi maka anda dapat
menggantinya dengan susu instant. Tetapi bila sudah beberapa susu instant anda
coba tetapi menyebabkan diare, maka coba memberi susu asam buatan sendiri.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
BAHAN :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Susu sapi segar (700cc), Air (300cc), Tepung beras 10gr (5
sendok teh), Gula 50gr (16 sendok teh) dan cuka.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
CARA MEMBUAT :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Rebus semua bahan kecuali cuka. Setelah mendidih agak
lama, angkat, lalu dinginkan.</li>
<li>Setelah dingin beri cuka beberapa tetes hingga susu
tersebut pecah (jika susunya didiamkan akan mengendap atau terpisah. Bagian
atas jernih, sedangkan bagian bawah keruh).</li>
<li>Simpan dalam Lemari Es.</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika tiba waktu memberi minum bagi sang bayi, aduk sebentar, tuang
dalam botolnya, rendam botol dalam air panas untuk menghangatkan, kemudian
kocok perlahan lalu diminumkan pada bayi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Susu asam ini tahan dalam 24 jam tetapi agar segar buatlah
tiap pagi dan sore, masing-masing setengah dari resep.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="background-color: #fce5cd; font-size: large;">Mengatasi Demam Pada Anak</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memiliki seorang anak yang masih balita aktif
memang menyenangkan meskipun terkadang merepotkan. Lalu bagaimana apabila suhu
badannya menjadi meningkat (demam) karena terlalu banyak bermain di halaman
ataupun diluar rumah? Obat penurun panas (paracetamol) banyak dijual tetapi ada
cara tradisonal yang bisa anda coba sendiri dirumah tanpa menggunakan
obat-obatan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ambil air dari jeruk nipis campur dengan minyak kelapa,
sedikit minyak kayu putih dan irisan kecil bawang merah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Remas campuran tersebut lalu gosokkan pada seluruh tubuh
anak termasuk bagian ujung kepala. Setelah itu selimuti tubuh anak sekitar satu
jam agar keluar keringatnya sehingga suhu badannya menurun (normal).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="background-color: #fce5cd; font-size: large;">Bunga Melati & Ibu Menyusui</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mungkin pengalaman sederhana ini dapat berguna bagi seorang
ibu yang sedang berusaha menghentikan air susu (ASI) yang keluar atau mengalir deras
terus-menerus. Apalagi bagi ibu-ibu yang sedang bekerja diluar rumah / kantor tentu akan merasa kerepotan jika
harus sering berganti bra.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ambil segenggam bunga melati dilumat hingga halus kemudian
tempel pada payudara anda. Lakukan ini setiap pagi sebelum mandi dan lihat
hasilnya !</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="background-color: #fce5cd; font-size: large;">Tanda Hitam pada Bayi</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Percaya atau tidak, jika bayi anda memiliki tanda hitam pada
kulitnya yang semula kecil lalu bertambah hari semakin membesar itu dapat
dihilangkan. <st1:city w:st="on">Ada</st1:city> cara tradisional yang mengatakan apabila ibunya setiap pagi
menjilat tanda hitam tersebut berulang-ulang menggunakan air ludah basi (saat
bangun tidur). Mungkin anda enggan melakukannya, tapi anda dapat melihat
hasilnya dalam dua minggu kedepan..</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i><span style="background-color: #fce5cd; font-size: large;">Infeksi Pada Pusar Bayi</span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Cara ini cukup sederhana bagi bayi yang baru saja lahir dan
telah lepas tali pusarnya tetapi terkena infeksi. Luka pada tali pusarnya tidak
cepat mengering. Coba tetesi luka tersebut dengan air susu ibunya (ASI). Percaya atau
tidak, lukanya akan segera mengering.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah masih ada tips-tips kuno/tradisional yang masih ada baiknya untuk diterapkan
oleh kita ibu-ibu di jaman modern ?. ayo berbagi pengetahuannya ... : )</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-51862598948157815402013-08-27T10:00:00.000+07:002013-08-27T10:00:04.354+07:00Balita Ikut Kursus Matematika<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">PERLUKAH ?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saat sekarang ini banyak kegiatan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan berbagai macam kursus bagi balita, salah satunya adalah kursus matematika.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, apakah anak kita wajib ikut kursus tersebut ?, jawabnya “<b><u>Tidak Wajib</u></b> !”</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebaiknya Anda cukup mengenalkan kepadanya sejak dini konsep tentang
angka dan penjumlahan dari segala sesuatu yang berada di dekatnya ataupun yang melekat pada diri anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perkenalkan dahulu perbendaharaan kata yang menyangkut soal
angka dari 1 hingga 20, lalu ditingkatkan sejalan dengan perkembangan kemampuan
bahasa anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Unsur bermain dalam belajar berhitung sangat penting. Jangan
memaksa anak untuk bermain angka jika dia sedang bosan, jenuh, mengantuk,
ataupun secara mental belum waktunya (siap).</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bantulah anak anda mengenal berbagai bentuk geometris secara bertahap. Satu per satu sambil anda hubungkan dengan
jumlah benda yang sedang dia hitung.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Janganlah berputus asa, diluar sana memang ada banyak anak yang cerdas dan sangat cerdas dalam belajar angka
(matematika), tetapi juga ada banyak yang kurang mahir.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Menghadapi situasi tersebut, sebagai orangtua diperlukan
kepekaan dalam mengenali bakat (kemampuan) anaknya satu per satu kemudian mendukung dan membantu anak untuk mengasahnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setiap anak pasti memiliki bakat dan kemampuan yang masih terpendam, bantulah anak anda menggalinya agar ia kelak menjadi anak yang hebat sesuai bakat dan minatnya ...</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
oOo</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-19912402478523163322013-08-26T10:00:00.000+07:002013-08-26T10:00:04.988+07:00Pemahaman Yang Salah tentang Gizi Anak<div class="MsoNormal">
Pemahaman seseorang bisa berbeda-beda. Yang sudah dianggap
“benar” ternyata belum tentu kebenarannya. Seperti hal berikut ini :</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><i><u>Anak Gemuk Berarti Sehat</u></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
Saat ini masih banyak orangtua yang senang anaknya gemuk.
Padahal gemuk atau kurus bersifat subjektif. Oleh sebab itu, sebagai orangtua
sebaiknya selalu mengikuti petunjuk pola pertumbuhan tinggi dan berat badan
anak (melalui buku kelahiran dan pertumbuhan anak yang telah diberikan saat
melahirkan).</div>
<div class="MsoNormal">
Anak yang terlalu gemuk dapat berakibat macam-macam. Ia
tidak akan lincah bergerak dan cenderung lebih sering berkeringat yang akan
mengakibatkan tumbuhnya jamur kulit pada lipatan-lipatan yang ada di tubuhnya.
Yang paling aman adalah orangtua belajar memberikan gizi yang baik kepada
anaknya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan makan anak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><i><u>Susu Murni itu Menyehatkan</u></i></span></div>
<div class="MsoNormal">
Sebenarnya yang dimaksud disini adalah susu sapi murni.
Tentu saja baik untuk bayi-bayi sapi tetapi tidak untuk bayi kita, manusia. Susu sapi
memiliki kandungan kalori yang tinggi agar anak sapi lekas tumbuh besar.
Komponennya sangat berbeda dengan air susu ibu. Sebenarnya susu sapi itu lebih sulit diserap
oleh bayi manusia sehingga dapat menyebabkan diare. Hal ini tentu sangat
berbeda dengan susu sapi yang sudah dikemas dan beredar di pasaran, karena pada
umumnya sudah susu tersebut sudah dimodifikasi agar makin menyerupai air susu
ibu.</div>
<div class="MsoNormal">
Jadi tidak tepat bila dikatakan susu sapi yang murni adalah
baik bagi bayi kita, karena akibat terburuk yang dapat terjadi adalah bayi bisa
terkena alergi, kegemukan, atau diare.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<i><u><span style="font-size: large;">Anak Harus Banyak Makan Telor Ayam</span></u></i></div>
<div class="MsoNormal">
Telor memang salah satu makanan yang bergizi tinggi.
Memiliki sumber protein yang mendekati sempurna, namun bukan berarti anak harus
memakannya banyak-banyak. Coba perhatikan, dalam sebutir telor ayam yang besar terkandung 95
kal, 10 gr protein, dan 6 gr lemak.</div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Pertimbangkan dan hitung dahulu kebutuhan gizi anak anda
secara seimbang tergantung usia dan aktivitas hariannya. Contoh, jika anak
dalam sehari mengkonsumsi sampai 10 butir telor, maka kalori yang di dapat
sudah 950 kalori dan itu belum dari sumber makanan yang lain.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mungkin ada hal-hal lain yang dapat Anda tambahkan, silakan Anda tulis di kolom komentar agar kita dapat saling berbagi pengetahuan ... : )</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-67127666119156647812013-08-25T10:00:00.000+07:002013-08-25T10:00:02.457+07:00Perkembangan Motorik Anak-Anak<h3 style="text-align: center;">
<b>Usia 0 hingga 5 Tahun</b></h3>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 1 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Bisa
mengangkat kepala sebentar, saat ditengkurapkan</li>
<li>Mulai
mencoba memegang barang</li>
<li>Mengamati
Anda saat diberi susu</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 2 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Dapat
mengangkat kepala setinggi 45º selama beberapa menit dan memandang lurus
kedepan ketika ditengkurapkan</li>
<li>Dapat
Tersenyum</li>
<li>Dapat
meluruskan kepala saat dipegang dalam posisi berdiri</li>
<li>Menggerakkan
mata mengikuti objek</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 3 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mengangkat
kepala 45º saat ditengkurapkan</li>
<li>Menggenggam
benda yang ada disekitarnya</li>
<li>Mengamati
dan memainkan jarinya</li>
<li>Menendang
penuh semangat dengan kakinya</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 4 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Saat
tengkurap ataupun telentang dapat berguling ke satu sisi yang lain</li>
<li>Mengangkat
dada saat tengkurap</li>
<li>Memasukkan
benda apa saja ke dalam mulutnya</li>
<li>Mengamati
dan bermain menggunakan tangan dan kakinya</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 5 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mulai
berbicara tidak jelas</li>
<li>Duduk
dengan diberi penopang</li>
<li>Dapat
mengangkat kepala hingga sejajar tubuhnya saat tengkurap</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 6 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mulai
belajar duduk</li>
<li>Dapat
memegang botol susu sendiri</li>
<li>Menggoyangkan
mainan yang diberikan dan memindahkannya ke tangan lainnya</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 7 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Mengangkat
tubuh menggunakan tapak tangan dan lututnya</li>
<li>Senang
berguling-guling</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 8 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Merangkak
jarak pendek</li>
<li>Memegang
makanan yang diberikan</li>
<li>Mencoba
berdiri sambil berpegangan</li>
<li>Mulai
bersuara ma, pa, da, ga</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 9 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Merangkak
menaiki tangga</li>
<li>Merespons
saat namanya dipanggil</li>
<li>Menikmati
bermain sendiri dan bertepuk tangan</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 10 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Dari posisi
duduk dapat berdiri sendiri tanpa dibantu</li>
<li>Dapat
mencari dan mengambil mainan yang disembunyikan secara sengaja</li>
<li>Melambaikan
tangan</li>
<li>Mengerti
kata “Tidak”, saat dilarang</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 11 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Merambat
sambil berpegangan pada meja/kursi dan terkadang melangkah tanpa berpegangan</li>
<li>Mulai
berkata “mama, papa”</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 12 BULAN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Dapat
berdiri tanpa bantuan lalu berjalan beberapa langkah dengan/tanpa dibantu</li>
<li>Mencium
bila diminta</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 2 TAHUN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Berlari</li>
<li>Berbicara 2
– 3 kalimat pendek</li>
<li>Menyusun
balok</li>
<li>Mencoret-coret
tidak beraturan</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 3 TAHUN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Ucapan
sudah lebih jelas</li>
<li>Mengenal
warna dan angka</li>
<li>Bisa
memakai pakaian dan makan sendiri</li>
<li>Mengert
urusan ke toilet</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 4 TAHUN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Bisa
membedakan sesuatu</li>
<li>Suka brgaya dan berdandan</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">USIA 5 TAHUN :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li>Bisa
berhitung 1 sampai 30</li>
<li>Menulis
dengan huruf cetak</li>
<li>Bercerita
secara sederhana, bermain kata-kata</li>
<li>Sudah dapat mengetahui nama lengkapnya, nama orangtua, alamat dan nomor telepon</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>* Catatan :</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i> Tahap perkembangan otak ini tidak mutlak, semua
bergantung gizi dan lingkungan anak-anak.</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-44450819351838477512013-08-24T10:00:00.000+07:002013-08-24T10:00:06.197+07:008 Cara Mengatasi Anak Pemalu<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 15px; line-height: 1.15; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Setiap kali Anda mengajak anak berpergian untuk mengunjungi tempat baru serta bertemu orang baru, jangankan menyapa pada pemilik rumah, masuk ke dalam rumahnya saja tak mau. Situasi seperti ini pasti membuat Anda kesal dan kehabisan akal menghadapi si kecil.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: 15px; line-height: 1.15; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai orangtua yang bijak sebaiknya anda lebih bersabar. Semua masalah pasti ada solusinya, cobalah tips berikut untuk menghadapi anak yang pemalu :</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>1. Jangan Memaksanya</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika anak Anda memang tidak ingin berada di lingkungan yang baru atau bersikap menarik diri dari lingkungan tersebut, biarkan saja !</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Berikan anak kelonggaran waktu dan jangan membujuknya terus-menerus yang akhirnya dapat membuat Anda frustasi hingga tanpa sadar mengambil langkah drastis malah memaksanya. Semakin dipaksa anak akan semakin merasa tak nyaman dan berulah. Satu hal yang perlu Anda ketahui tentang anak pemalu, mereka adalah tipe pemerhati lingkungan. Caranya bereaksi itu berbeda-beda dengan cara anak yang lain. Anda hanya perlu membiarkan dia mempelajari situasi dengan caranya sendiri dan selain itu biarkan ia yang tentukan kapan ia siap bergabung dengan keadaan / lingkungan baru tersebut.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>2. Sering Latihan di Rumah</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum menghadapi situasi yang asing bagi anak di luar rumah, ada baiknya Anda selalu melatihnya di rumah. Caranya, dengan memberikan informasi sejelas - jelasnya pada anak sebelum mengajaknya ke luar.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Contoh, sebelum pergi katakan padanya, tujuan Anda sekeluarga pergi, alasan kalian pergi ke sana (menengok keluarga/kerabat, arisan, ulang tahun, ke taman bermain, dsb). Jangan lupa, beri gambaran kira-kira di tempat itu anak akan bertemu dengan siapa saja. Anda boleh mengatakan padanya, " <i>Jangan lupa untuk nanti menyapa serta memberi salam pada tante atau om..</i>." Dengan begitu anak Anda sudah bisa menduga situasi yang akan dihadapinya.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>3. Lakukan Kontak Mata</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Kalau sudah berada di tempat tujuan anak Anda tetap mengalami kesulitan beradaptasi dan mulai berulah. Tarik napas dalam-dalam, jangan mudah terpancing emosi karena ulahnya. Cobalah melakukan kontak mata pada anak. Beri dia tatapan dan dukungan, "<i>Tidak apa -apa kok, mama di sini..</i>." Dengan begitu anak Anda akan menyadari bahwa Anda ada di dekatnya sehingga tak ada yang perlu dikhawatirkan olehnya.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>4. Beri Pujian</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sering - sering memberi pujian tanpa berlebihan pada anak jika ia melakukan hal yang baik. Misal, saat ia tersenyum pada teman Anda. Atau saat anak ikut bermain bersama sepupunya, dll. Sikap Anda ini akan memberi dorongan positif pada si anak untuk mengulang sikapnya tersebut.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>5. Bikin Janji Bermain</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Buatlah janji bermain dengan salah satu teman sekolahnya. Ini akan membantu anak Anda berlatih dalam bersosialisasi. Sebab, bermain hanya dengan satu orang memudahkannya mengatasi situasi tak nyaman. Namun yang perlu Anda catat, jangan memaksakan membuat janji bermain dengan seluruh teman kelasnya secara bergantian. Cukup dengan satu atau dua orang paling banyak selama beberapa bulan. Setelah anak mulai menikmati bermain dengan kawannya, ia akan mulai bermain dengan kawan lainya di sekolah.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>6. Jangan Malu Atas Sikapnya</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Sering kali saat berada pada situasi anak menarik diri dan yang Anda lakukan meminta maaf atas perilakunya. Hentikan kebiasaan ini! Justru sifatnya itu yang membuatnya unik. Daripada Anda fokus pada sikap pemalunya yang bikin Anda malu, cobalah berpikir yang lain tentang kualitas anak Anda. Sifat-sifatnya yang membanggakan Anda. Sikap baiknya. Sekaligus ingatkan padanya, bahwa ia memiliki banyak kehebatan seperti penyayang binatang, senang membantu Anda merapikan rumah, atau kesenangannya membaca buku.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>7. Jangan Beri Dia Label</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-variant: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat anak mendengar Anda memberi label dia "<b><i>Pemalu</i></b>" dan sering kali diucapkan dengan nada dan kesan yang negatif akan mengakibatkan anak Anda akan makin menjadi-jadi sikap dan sifatnya. Anak akan makin sulit diajak bersosialisasi. Dan bisa jadi ia malah makin sering uring-uringan tiap kali dihadapkan pada suasana serta orang baru.</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><i>8. Sering - Sering Peluk Dia</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">Cara paling ampuh buat meningkatkan kepercayaan diri anak yang pemalu adalah dengan menghujani mereka kasih sayang. Sering-seringlah memeluk mereka saat mengalami situasi yang kurang nyaman. Tunjukan pada mereka bahwa Anda tetap menyanyangi mereka apa adanya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><span id="docs-internal-guid-14f0438d-8760-1037-3bf7-07bb45174b5d"></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;">oOo</span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: justify;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>“Yakinkan diri Anda bahwa apapun yang terjadi,</i></span></span></div>
<div dir="ltr" style="line-height: 1.15; margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-align: center;">
<span style="background-color: transparent; color: black; font-size: 15px; font-variant: normal; font-weight: normal; text-decoration: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"><span style="font-family: Helvetica Neue, Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Anda tetap menyayangi anak Anda setulus hati dan selalu ada untuk mereka”</i></span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-41401936572632266982013-08-23T10:00:00.000+07:002013-08-23T10:00:03.240+07:00Mengatasi Anak yang pemarah<div style="text-align: justify;">
Anak pemarah memang merupakan
masalah bagi orang tua, bisa dibayangkan apabila anak selalu marah-marah jika
permintaannya tidak dikabulkan. Jika anak sedang emosi atau marah biasanya
melampiaskan emosinya dengan cara membanting pintu, melempar sesuatu, menendang
mengacaukan segala hal dan berteriak-teriak.</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7ZcYDk0DQfZKUaxfcq1vQJy78NxPcVjZc04tvZM8YBQFG5l_XrNhkpWN6VnnNoGfbqPkcn6YVfnnV8wAFw53lSR75JcIUEkK8qLi2z9lxiZYkt3t2q1ePqADVgHH4286nDneUJjU9258/s1600/DSC03327.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7ZcYDk0DQfZKUaxfcq1vQJy78NxPcVjZc04tvZM8YBQFG5l_XrNhkpWN6VnnNoGfbqPkcn6YVfnnV8wAFw53lSR75JcIUEkK8qLi2z9lxiZYkt3t2q1ePqADVgHH4286nDneUJjU9258/s200/DSC03327.JPG" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Rasa marah bisa timbul
akibat banyak sebab, termasuk pada anak-anak, dan terkadang orangtua ikut
kesal. Berikut akan dipaparkan bagaimana mengatasi anak pemarah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebenarnya ada dua
perasaan dasar yang menyebabkan anak-anak memiliki sifat pemarah. yaitu:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Seorang anak memiliki rasa igin tahu
dan kemauan yang besar untuk melakukan sesuatu, tapi seringkali kemampuannya
tidak sekuat keinginannya. Hal ini membuatnya menjadi kesal dan sedikit frustasi
yang diungkapkan dengan kemarahan.</li>
<li style="text-align: justify;">Kemauan dan keinginannya untuk cepat
menjadi besar. Biasanya anak-anak akan merasakan hal ini jika orangtua sudah
melarangnya dengan kata “tidak”. Karena ia belum bisa menguasai emosinya secara
logis, maka ia memilih mengekspresikannya ke luar melalui kemarahan.</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sifat anak pemarah
bisa menjadi masalah bagi orangtua dan anak. Karena itu orangtua perlu
memaklumi sifat anaknya tersebut. Seperti dikutip dari <i>The Baby Book</i> karangan
William dan Martha Sears, ada beberapa cara yang mungkin bisa dilakukan untuk
meredamkan amarah anak-anak, yaitu:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Mempelajari hal yang menyebabkan anak
marah. Ketahui dengan pasti hal apa yang dapat memicu kemarahannya, seperti
lapar, bosan, suasana lingkungan yang tidak mendukung atau lainnya. Dengan
mengetahui penyebabnya, maka orangtua dapat mencegah kemarahan anak.</li>
<li style="text-align: justify;">Memberikan contoh sikap tenang padanya.
Anak mempelajari sesuatu dari apa yang dilihat dan dengarnya, karena itu
penting untuk mencontohkan sikap tenang didepannya. Jika lingkungan
disekitarnya suka marah-marah, maka anak akan menganggap bahwa perilaku ini
merupakan hal yang wajar.</li>
<li style="text-align: justify;">Ketahui siapa yang sedang marah. Bila
orangtua adalah orang yang mudah emosi, maka akan sangat mudah bagi anak untuk
memancing kemarahan dan berakhir dengan lomba saling teriak tanpa ada
penyelesaian. Karena itu perlu diketahui siapa yang marah agar kondisi tetap
terkendali.</li>
<li style="text-align: justify;">Memeluk anak karena sebagian besar anak
yang kehilangan kontrol akan menjadi lebih tenang saat dipeluk. Pelukan yang
memberinya keamanan dan kenyamanan yang dibutuhkan saat sedang marah.</li>
<li style="text-align: justify;">Agar Anda tidak terpancing untuk ikut
marah, menahan diri adalah terapi yang baik. Tunggulah sampai anak tenang dan
mereda amarahnya sebelum memulai konseling untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi pada anak Anda.</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Nah, bagaimana ? Anda masih ingin ikut marah atau mencoba bersabar mengikuti sedikit tips diatas ? Semoga bermanfaat ..<o:p></o:p></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-69805782694897639422013-08-22T10:00:00.000+07:002013-08-22T10:00:06.167+07:00Tips Meningkatkan IQ Anak<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span style="font-size: large;"><b>PERAN SEORANG AYAH</b></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Memang kehidupan seorang pria akan berubah sejak kehadiran anak pertama dan anak-anak berikutnya. Tanggungjawab dan tuntutan hidup seorang pria akan terus bertambah seiring menjadi seorang suami dan ayah. Tetapi mengejar karir dan materi saja untuk memenuhi kebutuhan hidup bukanlah langkah yang bijaksana. Bagaimanapun keberadaan ayah bagi keluarga (istri dan anak-anaknya) sangat dibutuhkan.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCT9CPSbON-p2dTY4bU5lP4fWhU6dsPAAeWOyyVKYKGNIvt4PvSnjCKz9SDBwB2zdhhrEQIC6FaD9Y9rsI_0Apx2ePXwQx0Vrdik8ThaLl08rUO8__jPWz7DCQYtIUj0XR-rA7zEIXdBM/s1600/JTP2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCT9CPSbON-p2dTY4bU5lP4fWhU6dsPAAeWOyyVKYKGNIvt4PvSnjCKz9SDBwB2zdhhrEQIC6FaD9Y9rsI_0Apx2ePXwQx0Vrdik8ThaLl08rUO8__jPWz7DCQYtIUj0XR-rA7zEIXdBM/s200/JTP2.jpg" width="132" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Hasil studi penelitian membuktikan kehadiran ayah sangat
menentukan prestasi akademik seorang anak, sekarang dan di kemudian hari. Keterlibatan seorang ayah dalam pengasuhan balita sangat
menguntungkan bagi perkembangan anak dan kemandiriannya. Dan secara langsung
atau tidak, dukungan dari ayah juga membuat seorang ibu akan bergairah dalam
mengasuh dan mendidik anak-anaknya di rumah. Kerjasama suami dan istri yang bersifat
kultural secara harmonis dalam mengasuh anak merupakan suasana yang sangat baik
bagi perkembangan mental anak.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Memang benar, seorang ibu tetap menjadi faktor penentu
pertumbuhan anak, terutama selama masa pra sekolah. Tetapi dalam sebuah
penelitian yang dilakukan oleh “<i>Family Circle</i>”, seorang anak yang sejak bayi
selalu mendapatkan perhatian dari ayahnya maka pada umumnya anak tersebut akan
memiliki IQ (Intelegent quotient) yang lebih baik. Mudah beradaptasi, memiliki
selera humor, dan keinginan belajarnya lebih besar. </div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja semua itu akan
memudahkan anak dalam menyelesaikan pendidikan formalnya kelak.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Jadi, jika seorang ayah dapat meluangkan lebih banyak waktu dan memberi asuhan yang
bermutu untuk kemajuan anak-anaknya , terutama bagi anak yang masih berusia di bawah 7 tahun maka akan sangat
baik sekali. Sebuah bentuk tanggung jawab yang tak ternilai harganya.-</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-68523500546450617752013-08-21T10:00:00.000+07:002013-08-21T10:00:01.848+07:00Tips Membentuk Kepribadian Balita<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh89z-mDcPz5P3LQjEOcvKHdClmivuiGG8Z0AJAD8sE_AITurmap8KHiZkLYSrkSGCqujGl4wGa1l6i76sqXcMYx4ebMoKNKheZhH3DWMmo7vCTKiNbEEqGCYrkvqQdeOH59AekRBECZ7E/s1600/DSC00363.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh89z-mDcPz5P3LQjEOcvKHdClmivuiGG8Z0AJAD8sE_AITurmap8KHiZkLYSrkSGCqujGl4wGa1l6i76sqXcMYx4ebMoKNKheZhH3DWMmo7vCTKiNbEEqGCYrkvqQdeOH59AekRBECZ7E/s320/DSC00363.JPG" title="Puteri Pertamaku" width="216" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Erliza K.F</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hal lain yang bersangkutan dengan kecerdasan anak adalah
bagaimana anak tersebut dapat hidup damai dengan dirinya sendiri dan orang
lain. Karenanya orangtua perlu menghargai segala kelebihan dan kekurangan
anaknya. Orangtua perlu memberikan apresiasi atas segala usaha yang dilakukan
oleh anak tanpa terlalu menilai hasilnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebuah pujian bagi anak hendaknya dilakukan sesekali dan
tidak terlalu sering (berlebihan) karena justru akan <i>merusak</i> sifatnya. Bila terdapat atau terjadi sebuah kesalahan, sebaiknya anda
tidak langsung marah-marah kepadanya, berikan solusi agar anak tidak merasa sangat bersalah kemudian mau
mencoba dan belajar kembali hingga anak menjadi terampil.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagi seorang anak-anak, akan lebih mudah berinteraksi dengan orang lain
apabila dia nyaman dengan pribadinya. Berilah kesempatan pada anak untuk
berhubungan sosial dengan orang lain terutama dengan teman sebaya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perilaku anak-anak pada usia 6 bulan umumnya sudah menunjukkan
ketertarikan terhadap anak lain, terkadang ia berusaha menyentuhnya meski belum
dapat bermain bersama. Lain lagi pada saat anak berusia 18 sampai 24 bulan, mereka akan bermain
dan berkumpul dengan anak lain, berusaha meniru apa yang dilakukan dan dimainkan oleh kawannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kemudian saat usia anak telah mencapai 3-4 tahun ia akan mulai sering meminta bermain bersama kawan-kawannya, mulai dapat saling berbagi meski terkadang selanjutnya akan saling berebut hingga memukul. Disinilah pengawasan orangtua sangat diperlukan untuk mencegah hal-hal
yang tidak di inginkan. Mengalihkan perhatian anak untuk melakukan kegiatan yang lain
merupakan cara yang bijaksana bila orangtua merasa ada hal-hal yang tidak baik bagi
pertumbuhan pribadi anaknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Memang gampang-gampang susah sekaligus menjengkelkan saat berusaha membentuk kepribadian anak ini. Dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan anda untuk hasil maksimal yang pastinya akan membahagiakan diri dan hati anda kelak, tentunya saat anak anda dewasa nanti. Selamat berjuang ... : )</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-48493035317217117842013-08-20T10:00:00.000+07:002013-08-20T10:00:05.350+07:00Pola Makan Ibu Hamil<div class="MsoNormal">
Pola Makan Seimbang bagi ibu yang sedang hamil sebaiknya
selalu memberikan asupan bahan makanan tersebut dibawah ini :</div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li>Makanan
dengan kaya karbohidrat sebagai zat sumber tenaga, seperti roti, kentang,
beras, mie, dll.</li>
<li>Makanan dengan
kaya protein sebagai zat sumber pembangun, seperti daging ayam/sapi, ikan,
telor, susu, dan sayuran kacang.</li>
<li>Makanan
dengan kaya vitamin dan mineral sebagai zat sumber pengatur, seperti sayuran
hijau dan aneka buah-buahan.</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><b><u>HINDARI :</u></b></span></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<ol>
<li>Minuman yang mengandung alkohol.</li>
<li>Merokok (Aktif/Pasif).</li>
<li>Mengkonsumsi suplemen
herbal dan vitamin dengan dosis tinggi.</li>
<li>Mengkonsumsi obat-obatan
tanpa saran/pengawasan dokter.</li>
<li>Diet rendah
karbohidrat dalam usaha menjaga kenaikan berat badan.</li>
<li>Berpuasa dalam
waktu lama.</li>
<li>Minum Kopi
lebih dari 2 cangkir dalam sehari.</li>
<li>Menggunakan pemanis atau gula buatan.</li>
<li>Makanan yang menggunakan pengawet.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Olahraga ringan secara teratur seperti berjalan kaki dan melakukan senam bagi ibu hamil juga sebaiknya dilakukan agar nantinya dapat membantu meringankan anda saat proses persalinan.<br />
<div class="MsoNormal">
Dan yang tak kalah penting, selalu periksakan secara rutin kondisi (kesehatan) anda dan janin pada dokter spesialis kandungan atau bidan. Hal ini sangatlah penting bagi keselamatan ibu dan anaknya, baik saat kehamilan maupun setelah melahirkan nantinya.-</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-59808598352413007452013-08-19T15:58:00.002+07:002013-08-19T16:14:33.288+07:00Cara Merencanakan Jenis Kelamin Anak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdhE1QLZr2p4_IYfFS2qVoY5QfSjA27WEoKzrbL7khw2nraKzhKotdvoNwmNZt473P8xt0WhgTMAZ_kt5H1g68nb8PjiNfMdL5SWQNa2SxF79SOYiwMsHL1KvivClnhnK4dAo6y4OVabI/s1600/IMG00115-20120607-1639.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdhE1QLZr2p4_IYfFS2qVoY5QfSjA27WEoKzrbL7khw2nraKzhKotdvoNwmNZt473P8xt0WhgTMAZ_kt5H1g68nb8PjiNfMdL5SWQNa2SxF79SOYiwMsHL1KvivClnhnK4dAo6y4OVabI/s320/IMG00115-20120607-1639.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Tabel Perencanaan Jenis Kelamin Anak ini cukup mudah. Tinggal menarik kolom kebawah sesuai usia anda dan menggeser ke kanan sesuai bulan terakhir anda mendapatkan haid. Nah, pertemuan antara kolom dan baris itu adalah "<i>hasilnya</i>".</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt;">Mungkin sudah banyak dibahas dan anda baca
di berbagai blog tentang bayi, balita ataupun kehamilan tentang perencanaan jenis kelamin anak melalui tabel ini. Tetapi disini saya
hanya mencoba menceritakan tentang akurasinya saja, dan sebagai “<i>kelinci percobaan</i>” -nya adalah <b><u>diri saya
sendiri</u></b> waktu itu ... </span><span style="font-family: Wingdings; font-size: 11pt;">J</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;">Saya
menikah di usia 22 tahun (2009) dan di anugerahi seorang puteri yang lahir pada setahun
berikutnya, 2010 (tanpa perencanaan). Baru setelah saya dan suami berkeinginan
menambah seorang anak lagi, saya mencoba merencanakan anak kedua berjenis kelamin <b>laki-laki</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;">Saat itu
usia saya 24 tahun lebih, setelah melepas program KB (suntik) di bulan Mei 2011
dan (mungkin) terjadi pembuahan di bulan Juni-Juli 2011 yang merupakan “<i><b>target</b></i>”
saya saat itu, dan … <i>Goal</i> !! …, bulan November 2011 melalui USG, dokter
spesialis kandungan mengatakan bahwa janin saya berjenis kelamin laki-laki dan pada akhir bulan Maret 2012 lahirlah anak kedua kami tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwlW1wLkD8sKcZzPEfEt_aPCl13l3y7w3N4dTUbCRXrh5tUmaXNg04oHrBHkAT5yvfqfDBH0P81rNt6J6gGstCtSIBanAxCjIptFFMpjGUdGw7N3LLf_1PIZeWUbDPkRlGhjeBZCnbsSY/s1600/Tabel+Bayiku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="536" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwlW1wLkD8sKcZzPEfEt_aPCl13l3y7w3N4dTUbCRXrh5tUmaXNg04oHrBHkAT5yvfqfDBH0P81rNt6J6gGstCtSIBanAxCjIptFFMpjGUdGw7N3LLf_1PIZeWUbDPkRlGhjeBZCnbsSY/s640/Tabel+Bayiku.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial;"><b><i><u><span style="font-size: large;">Catatan :</span></u></i></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-family: Arial; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Akurasi
tabel tersebut di atas sebaiknya dianggap hanya 80-90% saja untuk bisa
dijadikan sebuah panduan. Semua wajib kita serahkan pada Allah sebagai
Sang Pencipta dan Sang Maha Kuasa. Apapun jenis kelamin yang diberikan oleh-NYA
wajib kita syukuri dan pertanggung jawabkan kelak.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-7259619778581591102013-08-18T10:00:00.000+07:002013-08-18T10:00:02.422+07:00Bagaimana Cara Mendapat Anak yang Cerdas ?<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWDFJMSLobbPsEV8WOgOtzf8FOaWBwuclwmpkHVNzr82zC2QrambRCH24Zu9c6BxPYVUe5Ux-eQTxprBKY2r2kLKDmVH6R2YOGKBL8rFCtOWVi-GQcQkNpUFjnI3CJKJF-DfJekV7UhQ/s1600/Al-kana.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpWDFJMSLobbPsEV8WOgOtzf8FOaWBwuclwmpkHVNzr82zC2QrambRCH24Zu9c6BxPYVUe5Ux-eQTxprBKY2r2kLKDmVH6R2YOGKBL8rFCtOWVi-GQcQkNpUFjnI3CJKJF-DfJekV7UhQ/s200/Al-kana.jpg" width="191" /></a></div>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>Memiliki anak cerdas berprestasi apalagi genius tentunya cita-cita dan harapan setiap orangtua, karena kecerdasan merupakan salah satu dasar kesuksesan si Buah Hati di kemudian hari.</i><br />
<i><br /></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<i>Dan percayalah ! Anda pun bisa mencetak anak cerdas ...</i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p><br /></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><u><span style="font-size: large;">Upayakan Sejak Awal</span><o:p></o:p></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam membentuk kecerdasan, otak merupakan organ pusat dan kendali atas semua sistem tubuh serta pusat kemampuan untuk berpikir (kecerdasan). Untuk memiliki mutu otak yang baik ditentukan oleh 3 unsur, yaitu :</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li style="text-align: justify;">Genetika</li>
<li style="text-align: justify;">Lingkungan</li>
<li style="text-align: justify;">Gizi.</li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk unsur yang pertama, jelas kita tidak dapat berbuat banyak karena itu semua pemberian dan kuasa Tuhan. Tetapi ( <i>maaf </i>) jika Anda merasa bukan pewaris gen cerdas tidak perlu berkecil hati. Karena menurut penelitian para ahli, peran dari faktor genetika ini hanya 30 – 40%. Selebihnya 2 faktor lainnya yang akan menentukan kecerdasan anak Anda.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Oleh sebab itu sebaiknya perencanaan dilakukan sejak dini, sejak terjadinya konsepsi saat pembuahan sel telur dengan sel sperma. Perkiraan para ahli, 1-2 minggu setelah proses pembuahan, maka proses pembentukan otak sudah dimulai. Dengan alasan tersebut maka gizi yang baik bagi seorang ibu hamil sangat berperan bagi janin untuk mendapatkan asupan makanan melalui ibunya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i><u><span style="font-size: large;">Periode Emas</span><o:p></o:p></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Periode emas perkembangan otak manusia adalah periode dimana otak berkembang dengan sangat cepat. Periode ini berlangsung dalam 2 tahap.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Tahap pertama ketika kehamilan memasuki trisemester ketiga ( kehamilan 5 bulan berjalan ).</li>
<li style="text-align: justify;">Tahap kedua adalah saat anak lahir hingga usia 2 tahun.</li>
</ul>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam periode emas ini rekayasa lingkungan dan gizi jangan sampai terabaikan karena sangat berperan dalam perkembangan sel-sel otak hingga mencapai fungsinya yang optimal.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Periode emas pertama utamakan gizi yang baik bagi janin Anda. Berikan rekayasa lingkungan berupa stimulasi dalam bentuk komunikasi dan sentuhan. Sebenarnya janin yang baru berusia 5 bulan sudah dapat mendengar suara-suara yang ada diluar rahim. Karena itu ajaklah janin Anda berbicara. Memberikan suara -suara musik dengan lantunan yang indah dan volume rendah (tidak berisik) dapat membantu merangsang perkembangan otaknya, terutama otak kiri yang mencakup seni dan bahasa.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akhirnya ketika anak lahir, pembentukan otaknya sudah sempurna. Pada saat itu lingkar kepalanya berkisar 32 – 36 cm dan berat otaknya mencapai 400 gram atau sekitar 16% dari berat tubuhnya. Dengan <st1:city w:st="on">massa</st1:city> otak yang sedemikian besar, kebutuhan energi untuk pertumbuhan otaknya pun menjadi besar.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
</div>
<div style="border-bottom-color: windowtext; border-bottom-width: 2.25pt; border-style: none none double; padding: 0cm 0cm 1pt;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
Amat disayangkan apabila jika masa pertumbuhan otak anak mulai dari janin hingga berusia 2 tahun ini tidak mendapat cukup rangsangan dan gizi yang baik. Dikhawatirkan jaringan sel-sel otak yang seharusnya merambah kemana-mana untuk bertambah besar menjadi sebaliknya, mengecil yang berakibat fungsi otak anak menjadi menurun. Jika hal ini terjadi maka harapan Anda memiliki anak cerdas akan hilang. Dan celakanya lagi, apabila periode emas ini terlewati dan faktor luar yang dapat merangsang anak tumbuh menjadi cerdas terabaikan maka tingkat kecerdasannya tidak dapat diperbaiki hingga pada masa yang akan datang.</div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; padding: 0cm; text-align: justify;">
<i>Semoga bermanfaat</i> ... : )</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-41825282195559856502013-08-17T10:00:00.000+07:002013-08-24T08:58:30.545+07:00Perkembangan Otak Janin Disaat Kehamilan<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://kumquatwriter.wordpress.com/2012/03/10/guest-post-the-myth-of-fetal-pain/" imageanchor="1" rel="nofollow" target="_blank"><img alt="http://kumquatwriter.wordpress.com/2012/03/10/guest-post-the-myth-of-fetal-pain/" border="0" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYd7uWyc8wHMibELpF1oXXgxhygBXdlHCTdTJwV-qeqx8Q7jWP-qYvWybbt9srYmiTOdIzBL3sCWBHHU9oMq1K5Vcmu0zJrg0ObbrqpSwxbo_vPHQyYrg_R12O9tKCwGsMmWEEq2soaA8/s320/Fetus.jpg" title="Fetus" width="320" /></a></div>
<span style="font-size: large;"></span></div>
<h2 style="text-align: center;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-large;"><u><b>USIA KEHAMILAN</b></u></span></h2>
<b style="text-align: justify;"><u>3 – 4 MINGGU ( 0 – 1 Bulan)</u></b><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada usia ini merupakan proses pembentukan lempeng, tabung,
dan sel-sel saraf. Tabung saraf berkembang menjadi jaringan otak, sumsum tulang
belakang, tulang tengkorak, vertebra, dan jaringan penutup.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u>5 – 12 MINGGU ( 2 – 3 Bulan)</u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Merupakan masa pembentukan struktur jaringan otak. Bila
terjadi masalah, kelak menimbulkan gangguan pada pembentukan wajah (wajah dan
mata dapat mengecil). Jika gangguan terjadi di pertengahan otak, anatomi mata
menjadi terganggu, semisal matanya hanya satu, terdapat tumor, dan sebagainya
tetapi bukan gangguan penglihatan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u>13 – 16 MINGGU ( 3 – 4 Bulan )</u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sel-sel jaringan otak berlipat jumlahnya dan ukurannya
semakin besar. Bila terdapat masalah pada tahap ini, perkembangan kecerdasan
anak dapat terganggu. Seperti gangguan motorik, penglihatan, maupun
pendengaran.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u>SAMPAI 20 MINGGU ( 5 Bulan)</u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sel-sel yang sudah bertambah jumlahnya dan membesar, akan
berpindah tempat sesuai tujuan masing-masing sesuai dengan fungsinya. Contoh,
sel untuk membentuk jaringan otak akan pindah ke jaringan otak. Sel yang
bertugas mengatur saraf tangan akan berpindah menuju ke daerah saraf tangan.
Apabila sel-sel ini salah berpindah akibat adanya gangguan maka sistem otak pun
akan menjadi tidak baik.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u>21 MINGGU ( 5 BULAN ) KEATAS</u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sel-sel yang sudah berpindah tempat akan berfungsi lebih
baik. Cabang sel-sel otak akan bertambah banyak. Antara satu sel dengan sel
yang lainnya saling berhubungan. Sel-sel otak serta jaringan ikatnya juga
bertambah dan saling berhubungan. Makin lama rangkaiannya semakin kompleks.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><u>MASA SETELAH LAHIR HINGGA USIA 5 TAHUN </u></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiygM5kPvVDBuwXZ357V3q3VBTNaEIAj1Re1qHXXRY4VvBvysZBCfpYTCRkEVtMogReSSqOk-ULZW1XwQQUHo4bROUnUBZ-z2-fG5hdj6B2iMNxhrObx_kl_YgCQVeqxBqq-MNM167sUa4/s1600/DSC00002.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiygM5kPvVDBuwXZ357V3q3VBTNaEIAj1Re1qHXXRY4VvBvysZBCfpYTCRkEVtMogReSSqOk-ULZW1XwQQUHo4bROUnUBZ-z2-fG5hdj6B2iMNxhrObx_kl_YgCQVeqxBqq-MNM167sUa4/s200/DSC00002.jpg" width="163" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masa ini merupakan masa perkembangan saraf dan otak dengan
sangat cepat, khususnya <i>mielinisasi</i>. Proses tercepat adalah saat bayi lahir hingga
usia satu tahun. <i>Mielinisasi</i> adalah masa pematangan selubung sel-sel saraf
dan serabut saraf otak. Fungsi selubung ini adalah mengantar respon perintah.
Jadi bila proses mielinisasi baik maka respon anak juga semakin baik.</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Cara sederhana untuk mengetahui ada atau tidak adanya
gangguan proses tersebut pada bayi usia 0 hingga 1 tahun adalah dengan cara
melihat perkembangan motoriknya, salah satu contohnya adalah saat sudah seharusnya bayi bisa
tengkurap sendiri tetapi belum mampu, maka ini dapat berarti ada gangguan pada perkembangannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<i>Semoga bermanfaat ...</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-61604932295839500022013-08-16T12:30:00.000+07:002013-08-16T11:27:17.802+07:00Cara Mengembangkan Anak Cerdas<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Orangtua mana yang tidak ingin anaknya menjadi cerdas ?,
namun untuk mencapainya bukan suatu hal yang sederhana. Kecerdasan bukan
sesuatu yang diberikan sejak lahir melainkan hasil dari interaksi antara faktor
pembawaan (bakat dan minat) dan faktor lingkungannya.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal lingkungan, orangtua tidak bisa hanya diam diri.
Orangtua memiliki peranan penting dalam memilih dan membatasi dalam mendidik
anak-anaknya untuk menjadi anak yang baik dan cerdas.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="background-color: #ffe599; font-size: large;">Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan anak yang cerdas ?</span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Definisi anak yang cerdas adalah anak yang mampu menggunakan
seluruh kapasitasnya untuk belajar dan memecahkan permasalahannya. Sehingga
dari definisi tersebut dapat diperhatikan bahwa anak cerdas bukan hanya
diwakili oleh prestasi akademis saja tetapi lebih luas (<i>beyond</i>) daripada itu.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Setiap pribadi anak-anak memiliki kecerdasan yang berbeda
dalam kapasitasnya untuk belajar. <st1:place w:st="on">Ada</st1:place>
seorang anak yang sejak kecil sudah terlihat memiliki ketertarikan belajar
matematika ataupun bahasa. <st1:place w:st="on">Ada</st1:place>
pula yang terampil dalam bersosialisasi, musik, ataupun menari. Disinilah
peranan orangtua dan masyarakat (lingkungan) mempengaruhi optimal atau tidaknya
perkembangan dari kecerdasan anak tersebut. Lingkungan yang diperlukan adalah
lingkungan yang dapat memberikan fasilitas serta rangsangan bagi anak sesuai
dengan usianya.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #ffe599; font-size: large;"><i>Kapan, bagaimana caranya, dan apa yang perlu diperhatikan ?</i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Perlu diketahui, bahwa pada saat janin usia 25 minggu (dalam
rahim) telah dapat berinteraksi, yaitu terjadi perubahan denyut jantung dan
gerakan kepala ketika janin menerima rangsangan berupa suara. Dan pada usia
32-33 minggu janin sudah mampu membedakan antara suara yang biasa dia dengar
dengan suara yang asing. Sementara penelitian yang dilakukan oleh <i>Lafuente dalam buku
Bee and Boyd (2007)</i> menunjukkan, apabila janin mulai berusia 6 bulan menerima
rangsangan musik dalam kurun waktu tertentu, keterampilan motorik dan
kognitifnya akan lebih baik dibandingkan dengan janin lain yang tidak menerima
rangsangan musik. Sekalipun masih sulit untuk dibuktikan apakah keterampilan
yang diperoleh seorang anak setelah lahir karena rangsangan musik, para ahli
meyakini bahwa tidak ada salahnya memberikan stimulasi musik pada janin dengan
cara yang tepat.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pemberian rangsangan harus dilakukan secara bijaksana.
Janganlah orangtua terlalu bersemangat memberikan stimulasi hingga melupakan
kebutuhan janin untuk beristirahat. Tenangkan janin dengan usapan halus di
perut saat ia bergerak-gerak. Dan yang tak kalah penting adalah perawatan
kehamilan, memperhatikan asupan gizi serta hidup sehat secara lahir dan batin.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Setelah anak lahir, rangsangan secara variatif perlu terus
diberikan. Sesuaikan dengan usia anak agar dapat mengoptimalkan berbagai aspek
perkembangan, yakni fisik, kognitif, dan psikososialnya.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
Melalui beberapa aktivitas dan dengan memperhatikan beberapa
rambu yang diperlukan, orangtua dapat merangsang anaknya untuk belajar dan
mengembangkan berbagai aspek kecerdasan intrapersonal dan interpersonal. Mulai
dari pembelajaran bahasa, berhitung (matematika), rancang bangun, menggambar,
gerakan tubuh, musik, dan pengenalan pengetahuan mengenai alam sekitar.</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br />
Tujuan stimulasi tersebut adalah mempersiapkan anak agar dia
dapat mengoptimalkan semua potensi yang ada dalam dirinya. Perlu diingat, jangan
sampai orangtua melakukan kegiatan ini hanya untuk tujuan memiliki anak yang
cerdas. Lakukan semua ini dengan tulus dan penuh kesabaran. Setiap anak
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam masing-masing aspek kecerdasan. Namun
tidak berarti bila anak memiliki kekurangan kemudian dibiarkan begitu saja,
tetap beri rangsangan dengan baik. Perlakuan tersebut merupakan modal utama
dalam pembinaan rasa percaya diri dan percaya pada orangtuanya. Dengan demikian
anak akan memiliki perasaan yang kuat bahwa dirinya berharga di pandangan
orangtua sehingga dia tetap merasa bahagia.</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="border-bottom: double windowtext 2.25pt; border: none; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="border: none; mso-border-bottom-alt: double windowtext 2.25pt; mso-padding-alt: 0cm 0cm 1.0pt 0cm; padding: 0cm;">
<div style="text-align: justify;">
<i><b><br /></b></i>
<i><b>“Bukankah kebahagiaan batin
merupakan sumber semangat seseorang?”</b></i></div>
</div>
</div>
<div style="border-bottom: double windowtext 2.25pt; border: none; mso-element: para-border-div; padding: 0cm 0cm 1.0pt 0cm;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1336779776921215449.post-29389092093715093992013-08-15T17:14:00.001+07:002013-08-16T06:42:10.167+07:00Anakku Harus Nomor Satu<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><i style="background-color: #fff2cc;">Sukses seorang Anak adalah Kesuksesan Orangtua ?</i></b></span><br />
Tentu saja hampir setiap orangtua berharap anak-anak mereka
melakukan segala hal dengan baik dan menjadi yang terbaik. Namun masalahnya,
keinginan untuk memperoleh anak yang sukses membuat orangtua terkadang
melakukan tekanan yang berlebihan terhadap anaknya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Mengapa muncul dorongan tersebut ?, Mungkin karena saat ini
para orangtua umumnya tidak memiliki anak sebanyak jaman dulu dan berpikir
bahwa peluang untuk memiliki seorang anak yang dapat dibanggakan juga
berkurang, maka munculah dorongan tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Namun, yang nomor satu sebenarnya adalah kenyataan bahwa
banyak orangtua beranggapan sukses seorang anak merupakan bukti kesuksesan
orangtua dalam mendidik dan membesarkan seorang anak.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Akibat hal tersebut diatas, maka banyak orangtua terlalu
mencampuri urusan anak-anak mereka. Orangtua menentukan apa yang harus
dipelajari dan kapan waktunya untuk belajar. Mereka (orangtua) merampas
inisiatif anak, bertanggungjawab terhadap kesalahan anak dan memperoleh pujian
atas keberhasilan anak. Praktek-praktek semacam itu akan membuat seorang anak
sangat bergantung dan kurang bisa menilai diri sendiri. Orangtua masa kini
menginginkan anak yang super, namun sadar atau tidak yang sering mereka dapat
adalah sebuah masalah.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p> </o:p> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><i style="background-color: #fff2cc;">Watak Lebih Penting</i></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebagai orangtua sebaiknya bersikap bijaksana. Mulai
instropeksi diri dan sebaiknya tidak terlalu memaksakan kehendak pada seorang
anak. Tentu saja kita perlu menuntut seorang anak, namun hal
tersebut sebaiknya disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak. Jangan sampai
kita membuat anak kita menjadi stress bahkan mengalami gangguan kepribadian
jika kita mengabaikan individualitas mereka sambil memaksakan kehendak kita
sebagai orangtua dengan alasan “<i>Demi Kebaikan Anak</i>”.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Adalah pemikiran yang keliru bahwa kita bisa menghasilkan
anak yang istimewa dengan memberikan instruksi pada usia sedini mungkin
haruslah dibuang jauh-jauh. Sebaiknya kita lebih memperhatikan watak anak
daripada sebuah kesuksesan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seandainya kita berhasil memelihara seorang anak yang
berkelakuan baik dan tahu akan hal-hal yang pantas, sudah seharusnya kita
bangga akan hal tersebut. Mau tidak mau, jika kita berhasil membesarkan anak
yang demikian, kesuksesan akan mengikuti perjalanan hidup anak kita tersebut
dengan sendirinya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setiap anak memiliki pola kualitas dan kemampuan yang unik
yang membuat anak tersebut menjadi istimewa. Andai saja kita mau memandangnya dari sudut ini, maka setiap
anak adalah anak yang Hebat.-</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/10726762819340293733noreply@blogger.com0